Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
Di tengah gemuruh perkembangan zaman, di era yang penuh kesibukan dan digitalisasi, mari sejenak kita kembali mengingat hari yang mengubah sejarah bangsa ini—Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Saat itu, pemuda-pemudi dari seluruh pelosok negeri berikrar, bersatu untuk satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Dalam situasi yang jauh lebih sederhana, namun penuh semangat, mereka melangkah, tidak untuk kemudahan hidup, melainkan untuk mimpi besar: Indonesia merdeka dan berdikari.
Dan kini, 96 tahun berlalu, bagaimana dengan kita? Mungkin kita merasa telah maju, namun adakah kita memiliki semangat yang sama? Sudahkah kita, generasi penerus yang menikmati hasil dari perjuangan mereka, menghidupi Sumpah Pemuda dengan semangat yang nyata?
Di zaman ini, ancaman kita berbeda. Bukan lagi penjajahan fisik, melainkan penjajahan mental. Kita dihadapkan pada pilihan: berdiri untuk merangkul kebhinekaan, atau terjerat dalam egoisme dan keterbelahan. Perpecahan dalam pemikiran, perselisihan dalam pandangan—semuanya kian mudah terjadi. Padahal, Indonesia masih membutuhkan pemuda yang berdiri bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk tanah air ini.
Pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024, mari kita bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita cukup berani? Apakah kita cukup peduli untuk meneruskan semangat persatuan itu, tidak hanya dalam kata-kata, tapi dalam tindakan nyata? Apakah kita mau menjadi generasi yang mengukir sejarah baru, bukan hanya sebagai pewaris, tetapi juga sebagai penjaga persatuan dan kehormatan bangsa?
Mari kita melangkah, bukan lagi untuk kepentingan pribadi, tapi untuk Indonesia yang kuat, adil, dan makmur. Jika para pemuda 1928 telah melangkah tanpa pamrih, maka sudah seharusnya kita, pemuda 2024, melanjutkan langkah mereka dengan semangat yang sama. Tanah air ini membutuhkan kita, dan kita harus siap—untuk Indonesia, untuk masa depan yang lebih baik.